kalau Tuhan mengizinkanku hidup lima puluh tahun lagi, apakah aku bisa mengenang hari ini?
mengingat slide-slide tawa , emosi labil remajaku?
merindukan teman-teman dengan segala semangat mereka.
pemikiran-pemikiran abstrak mereka, tawa kita, kelakuan berandal yang terkesan mengasyikan?.
apakah aku bisa mengingat wajahku dan wajah para pengisi hidupku yang melakukan berbagai eksplorasi ?,
begitu mudanya diri disinari mentari.
kubayangkan wajahku keriputku dan rambut berganti warna pucat mengingat segala hal yang sudah kulewati dalam tanjakan-tanjakan hidup.
aku akan sangat rindu mereka,
semangat muda yang mengharukan, kebodohan-kebodohan kecil-besar, kenekatan-kenekatan akibat emosi, watak-watak seluruh temanku yang entah bagaimana kabarnya.
sungguh, terasa sakit membayangkanku ketika tua mengingat segalanya.
haru, terjahit begitu dalam memutar semua kenangan gejolak 50 tahun silam. apalagi jika satu persatu lakon yang biasa melekat dalam hidupku berhenti menjejak dunia. oh, entah bagaimana sesak perasaanku. sungguh aku akan menggugu hingga anak atau cucuku melihatku sesenggukan.
ternyata waktu terus berputar, cepat dan menggerus semua. meruntuhkan helai demi helai daun yang mulai bangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar