otakku mampeeett -,,,,,-
jadi ya hanya sekedar ini aja..
aku tak pernah mengenalnya,
sepertimu memahami detailnya
namun tak ada tabir bisa kasat mata
aku perasa, memahami dan mengerti
sosoknya terpantul cermin
tersenyum sekilas namun membekas
dewi kahyangan menabur anggun
dalam jiwa sederhana
dia tertawa bergelayut manja
matanya bulat menajam
pualam tersinari mentari ditengahnya
seberkas sinar intelegensia dalam cekung iris
begitulah dewi,
candranya dingin kehangatan
bagai es tersinari musim semi
anggun menaklukan
sepertimu memahami detailnya
namun tak ada tabir bisa kasat mata
aku perasa, memahami dan mengerti
sosoknya terpantul cermin
tersenyum sekilas namun membekas
dewi kahyangan menabur anggun
dalam jiwa sederhana
dia tertawa bergelayut manja
matanya bulat menajam
pualam tersinari mentari ditengahnya
seberkas sinar intelegensia dalam cekung iris
begitulah dewi,
candranya dingin kehangatan
bagai es tersinari musim semi
anggun menaklukan
sementara penonton bergumul disekitarku, terhipnotis
mata mereka membulat pada satu spot
ada yang tersungkur kehabisan kata
mengerjap mata berkali kali
bukan centil ala om-om girang,
kerjapan mata takjub tak percaya.
dan kau terdiam lama,
mendalami, namun ada yang berbeda
tiba-tiba kau memecah kebisuan, 'she is so perfect"
aku tertegun percaya
merasa bagai itik terkucil
mengepakkan sayap saja kesusahan
aku berlari menelan ludah
menembus pohon semak belukar
menyibak hutan
ditengah belukar hutan ku melihat danau, hitam menjurus dalam
kudekati bibir danau dan terlihat pantulan diriku tercetak jelas
berusaha tahan melihat wajahku.
dekil, bintik-bintik merah menggunung disekitar pipiku
rambutku ikal semrawut, bercabang cabang tak rapi
" AAAHH"
ku berlari menutup mata, ternyata tak ada yang luar biasa
malam mulai tiba...
polkadot kuning bersinar redup-redap
seperti bintang yang menggantung di bumi
tidak melekat diangkasa maupun menginjak bumi
mereka mengelilingiku, mengumpul di bahuku,
"hei ada apa?"
mereka membuatku tersenyum
mendorongku perlahan menuju tubir danau
menggelitiki mataku dengan kilau hangatnya hingga ku tertegun mendapati
diriku bersayap !
ada pendar sayap keemasan di punggungku
ah, kontras sekali dengan diriku
" mengapa ku bersayap ?, bukankah ku tak teristimewa ?"
" kau tak pernah melihat, karena mentari mencampakan sayapmu. sayapmu hanya berkilau dimalam hari. karena kau selalu mencoba baik hati, tanpa melihat dirimu sendiri"
kunang-kunang mendayu menyahut tanyaku, membuat semakinku tertegun.
"ayolah manusia setengah malaikat, berlarilah bersama kami menebar cahaya penunjuk di kelam lelap mentari "
dan akupun menyambut mereka berlari, mencari orang-orang tersesat dari pintu kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar