Minggu, 02 Desember 2012

Nona ini harusnya berhenti. Setelah menjelang sore dua pasang kaki sedamping menggesek kerikil-kerikil. Selepas tatap si tuan yang biasa. Menepuk halus, mengingatkan berhenti untuk sesuatu yang tak pernah minta diawali. 
"Kamu tidak sesak tanpa arti bila melepas memori, aku tidak terbebani pada matamu yang enggan pergi".
Nona ini harusnya berhenti,  mengosongkan gudang yang tak terlacak ingin disinggahi. 

Nona ini harusnya berhenti. Cukup mengerti.
Mata tuan hanya akan berhenti pada nona berpelupuk hijau, bersetapak bidadari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar