Jumat, 23 April 2010

menghargai dan dihargai

mungkin kata, "hargailah orang lain, maka mereka akan menghargaimu" itu udah basi dan umum banget. kadang malah salah besar. tapi kalo dilihat baik baik, semuanya itu benar. kita saat ini menghargai orang lain, tapi suatu saat 'pasti' kita gantian dihargai orang lain.
waktu aku mbuka-mbuka balik file memoriku, tiba-tiba keinget kejadian yang, yeah menurutku amat memberi inspirasi. so,inilah ceritanya ;D

di siang bolong nan terik, berteman pelajaran matematika yang, huaahh, gatau gurunya njelasin apa, suasana kelas monoton, kipas angin yang mbikin teler, dan teman-teman yang pada mencar gak keruan. ada yang dengan tegak mata lurus melototin papan tulis terus, ada yang ngobrol sembunyi-sembunyi, ada yang cuap-cuap tanya terus sama guru, dan ada yang nggebrak-nggebrak meja pake tangan, sok nge-drum. yah inilah saya, si pembosan yang semangatnya udah diujung hidung kurang kerjaan nggebrak-nggebrak meja sok kayak drumer hebat. pak mus sang guru matematika yang penyabar hanya bisa menatap lesu keadaan murid-muridnya yang kayak rujak lotis ga keruan. matanya menyapu seluruh keadaan murid- muridnya di kelas, dan matanya berhenti diiringi sebuah senyuman yang mengisyaratkan kejengkelan ketika melihat anak sok drumer gebrak-gebrak meja ga tau aturan di jam pelajaran. tahu diliiatin guru, meja yang tadi digebrak-gebrak kini dielus-elus sembari cengengesan gigi kuda yang ga tahu malu. beliau pun berjalan menuju meja saya, dengan muka yang ngempet mangkel . mampus kamu amalia, mampooss!!, kapok kamu!, dimarahin kamuu, haahhaahaahahaa!!. mati aku, ampun paaakk jangan dimarahiin, saya kan baru keluar dari RSJ paakk, maklumlahh, jerit suara permohonan dalam hati. namun ketika beliau sampai dimeja saya, dia hanya berkata, " weh, kok kamu nggak merhatiin pelajaran, malah nge-drum. nge-drumnya nanti di lab.seni, nggak papa nge-drum itu bagus lhoo, kalo kamu suka nge-drum waktu marah atau emosi bisa ngeluapin lewat main drum. habis itu weess, lego atine. bagus itu nge-drum". aku cuman melongo ga percaya, mana ada guru seperhatian pak mus (mungkin wae ada, tapi aku tahunya pak mus). mana ada orang yang nggak dihargai, nggak digagas sama sekali malah menghargai dan memeperhatikan orang yang tidak menghargainya?. kalo orang rata-rata sih mana mungkin ngehargai orang yang nggak nggagas dia. apalagi guru, mungkin kalo guru pada umumnya sih marahin ato nyuruh muridnya berhenti berlaku tidak terpuji dan menyuruh muridnya memperhatikan pelajarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar